Seperti Kertas
Kueja diri dari lembaran hari
ada hitam segelap malam
adalah khilaf lidah
menggores kebeningan hatimu
Kucoba merangkai maaf
sebelum titik dosa kian menebal
tapi kau lebih dulu menghapus salahku
dengan karet penghapus maaf
di ujung pensilmu
Katamu, kehidupan pendek ini
tak boleh memutus panjangnya
silaturahmi kita
sebab doa-doa baik akan berbiak
hingga napas berujung di batu nisan
Aku terdiam dalam istigfar
memohon ampunan seluas alam
sedang kau tersenyum penuh syukur
Sungguh, hatimu benar putih
seperti kertas puisi ini
Sarjo, 25 Maret 2023
Kalender
Kubaca tanggal
duapuluh satu terlingkar
kau belum ada kabar
mungkin akan tinggal
atau rupiahmu yang tipis
bikin menangis
Ibu tak pernah tahu
bagaimana sulitnya kau bertahan
hidup di kota besar
gaji kecil
banyak janji
hingga bulan habis
Angka di kalender berlari
dari senin sampai minggu
tapi kau tetap begitu
krisis
rindu ibu makin kronis
Pulanglah, Nak!
Hari raya ibu sepi
tanpa hiburanmu
Sebab kalender ini
tak memberi libur
untuk rindu ibu yang sibuk
menunggu
kau di depan pintu
Sarjo, 16 April 2023
Karpet Merah
Karpet merah dihampar
berhias makanan melingkar
semut-semut ikut merapat
sebelum sempat kusapu bekas dudukmu
Kutata gelas-gelas
sepanjang merahnya karpet
ada wajahmu kembali duduk
di antara bundaran makanan itu
mataku berkaca
Keluarga telah berkumpul
menikmati segala rasa di piringnya
hambar
tanpa kau
Karpet merah ini
masih menyisakan senyum dan
bau parfummu
cerah di hari raya Fitri dulu
Namun, jauh yang tak tampak
di seberang kota
kau selalu disebut
dan karpet ini
akan tetap menanti
kepulangan rindumu
Kau anak rantau
melambai dalam layar
Sarjo, 15 Maret 2023
Kemacetan Kota
Pada kemacetan kota
orang-orang kepanasan
menunggu lampu hijau
Dan lampu merah bergerak pelan
memandang wajah-wajah marah
kehilangan sabar
Di hentian itu
kau menabrak aturan
berburu waktu berbuka puasa
adalah dusta berlapis-lapis
lebih manis dari kue lapis
yang sebelumnya diam-diam kau makan
di kantor kerjamu
Kau menerobos lampu merah
tanpa peduli peluit polisi
hingga terjatuh mencium tanah
Mungkin begitulah
caramu menjalani hidup ini
berjalan tanpa kompas
membuang nasihat-nasihat
Sarjo, 05 April 2023
Baca juga: puisi Renungan Pagi di sini
0 Komentar