Jalesveva Jayamahe | Puisi Lidia

 
Ilustrasi: Pixabay.com




Jalesveva Jayamahe

Jalesveva Jayamahe,
kau mengulang-ulang ungkapan asing itu
sebelum kau pamit berlayar
dan kelak ditemui dalam layar

Katamu, di laut itu tenang
ikan-ikan berbagi damai
berenang-renang menabur telur
lalu ditangkap mati
untuk kita tetap hidup 

Aku mengangguk paham
meski sebenarnya bingung 
membaca jejak jaya di samudra 
yang tak bisa diukur, dalamnya
sedalam hatimu yang menenggelamkan harapku

Kau melambai jauh
setelah kapal berlari 
membawa janjimu
menjaga mutiara-mutiara lautan
meninggalkan ayunan tanganku di daratan

Jalesveva Jayamahe
di atas laut kau jaya
di atas darat aku derita

Sarjo, 4 Januari 2023 





Tanah Berdarah Itu Indonesia

Di Surabaya tempo itu
kau bertamu 
setelah kemerdekaan berkibar 
di negeriku
dan kau sepakat damai
berjanji tak menumpahkan darah 
anak-anak pertiwi

Tetapi  janji serupa layang-layang dalam kepalamu
kau tarik-ulur
lalu mengangkat senjata
menjatuhkan duapuluh ribu tubuh 

Pada tanah yang belum kering darah pahlawan itu
kembali basah meneteskan merah perjuangan
di mana kisahnya tersemat rapi 
hingga kini

Sepuluh November 
kukenang sebagai hari pahlawan
hari bagi orang-orang  
yang mencium tanah lahirnya 
dengan wajah gagah

Sejenak kepalaku menunduk
memandang tanah ini
Indonesia berdarah untuk sejahtera

Sarjo, 10 November 2022
 



Baca juga: Puisi Sajadah Malam di sini

Posting Komentar

0 Komentar