Dunia Lain (Puisi)

 
Ilustrasi: Pixabay.com




Dunia Lain

Di sini tak ada kota atau desa
hidup telah berpindah pada genggaman masing-masing 
orang-orang saling sapa tanpa mengenal satu sama lain

komentar suka dan tidak 
cukup diungkap dengan simbol jempol
video-video viral dilontar
sekadar bikin penonton hilang akal

ini media kita bersosial
duapuluh empat jam berputar-putar
mata menjelajah kemana-mana
membaca setiap pesan masuk 
dan kerap mendiamkan obrolan teman duduk 
apalagi panggilan Tuhan

pada layar ini
banyak menu ditawarkan
pantai, kedai, balai, segalanya
dihubungkan paket data per bulan
bahkan kau yang jauh 
serasa di sampingku

tapi apa arti semua itu
jika raga kehilangan fungsinya?

Sarjo, 25 Agustus 2022




Nomophobia

Kau dering nyaring hidupku
mengubah hari-hari biru
menjadi tak tentu bahkan kadang buntu
seperti selokan ibu

Menjauh adalah debar ketakutan 
yang selalu berdetak di dada
takut kehilangan kabar, atau cemas tak menatap kedipan layarmu
yang sebenarnya tak memberi apa-apa selain candu
membuang uang dan waktu 

tapi ketiadaanmu akan merampas kewarasan 
sebab kau dan aku terlalu lama menggenggam 

Nada panggilan itu bersuara
seperti hati yang berdering memanggil diriku yang tersesat jauh di rimba riuhnya globalisasi

Sarjo, 29 Agustus 2022




Baca juga: puisi Tubuh Utuh di sini

Posting Komentar

0 Komentar