Ilustrasi: pixabay.com |
Ingkar
Kala itu, di depan surau kecil
kau berucap sebilah janji
siap menanti sampai aku kembali membawa sepasang ikatan
yang kelak melingkar dalam hidupmu
Setahun kata-kata itu kusimpan
layaknya azimat penyemangat
kukuhkan raga yang melemah
menghibur lelah
Rindu dan keragu-raguan pun hadir mengusik
berdebat tentang kepada siapa harusnya kepercayaanku berkiblat
Hingga sampailah sepucuk cerita burung
memorak-porandakan hati
"kau telah dipinang"
Aku seperti amnesia
sebab janjimu merampas sebagian kewarasanku
lalu apakah kau bahagia?
Sarjo, 21 Juni 2021
Baca juga: puisi Yang Mendidih di Tungku di sini
0 Komentar