Yang Tak Berujung
Lukamu bak ombak menggulung
ia pelan-pelan menghempas
merampas kewarasan
hingga ragamu terdiam
dibawa arus kepasrahan
harusnya kau paham ilmu alam
sebelum menyelam terlalu dalam
bahwa hidup ini seperti laut
selalu ada pasang surut
hari ini, kau tenggelam di dasar hati
yang biru
besok, kau berlabuh dalam pelukan
yang hangat
tapi kenapa kau sebut itu
tak berujung?
Sarjo, 01 Juni 2021
Aku dan Sebuah Jawaban
detik begitu cepat berdetak
merekam jejak yang tak pernah siap berlalu
di jalan ini
kuayunkan langkah tanpa sedikit pun berbalik
sebab kata ibu, tak ada masa depan bagi seseorang yang selalu menoleh
setelah merenung panjang
aku paham pikiranku terlalu pendek memberi jawaban
"hidup bukan tentang siapa paling hebat, tapi apa yang kaubuat agar orang lain bisa kuat"
Sarjo, 02 Juni 2021
Belajar Menanam
Di taman hati
namamu kutanam diam diam
kusiram dengan air doa seperdua malam
tapi tak ada tanda tanda
kau akan bertumbuh
Musim pun berganti
kau masih menjadi bibit di hati
kupupuk sekali lagi
dan tetap saja mati
Aku memang bukan petani
yang mahir merawat padi
yang kutahu rasa itu seperti tanaman
tumbuh dan berbuah
Atau barangkali kita diciptakan
bukan untuk tumbuh serumah
tapi menjadi petani yang bijak
menanam rasa
Sarjo, 04 Juni 2021
Seperti Halte
Seperti halte,
aku membatu ditemani riuh kendaraan
duduk menghabiskan keragu-raguan
menimbang pilihan: pergi atau bertahan
Jauh di seberang,
trauma terbayang-bayang
melambai,
bangunkan aku dari hibernasi kedunguan
perihal kau yang pandai melempar dadu
memainkan perasaan
Seperti halte,
aku menjadikan diri ruang penantian panjang
meski tahu kau kendaraan
yang akan menemukan penumpang
di perjalanan
Sarjo, 06 Juni 2021
Bukan Sepasang Pena
Ibarat puisi
kau pena kecil yang tabah
merangkai diksi dalam bait baitku
dan aku menjelma titik
diam tergugu
Bukan tentang rima yang rumit
tapi repetisi intuisi berulang ulang
kau tuliskan di hati
hingga aku lupa di larik ke berapa
rasaku bersajak
Namun, seperti baris baru
kau pergi di deret akhir
sebelum puisi ini lahir
menyisakan coretan tak bernama
yang kutebalkan sebagai kenangan
Lalu kusimpulkan bahwa
kita memang bukan sepasang pena
yang saling menuliskan nama
di selasar doa
Sarjo, 09 Juni 2021
0 Komentar