Lonceng Penantian (Puisi)

Ilustrasi: Pinterest.com

Lonceng Penantian
Oleh: Didia Li Ratna

Seperti lonceng, hujan berbunyi 
membentur ingatan 
bangunkan kupu-kupu yang lama tergugu
dibisukan rindu

Rintik berdendang memainkan irama sendu
bersama derai airmata
mencurah basahi kegersangan dada
setelah kepulanganmu tak memberi tanda-tanda

Lonceng itu terus bersuara
memekik memanggil nama di seberang
tetapi kedatanganmu muskil
sebab kau hanya ricik
yang tak bisa ditebak

Seperti lonceng, hujan berbunyi
membawa pesan cinta 
kekasih yang berharap
sedang aku bukan pemilik lonceng
sesuka hati membuatmu kembali

Di musim ini, adakah nada hujan 
yang mampu menyatukan kita?

Sarjo, 20 November 2020





Posting Komentar

0 Komentar