Bekal Pulang (Puisi)

Sumber Gambar: Pixabay.com

Bekal Pulang
Oleh: Lidia

Ia pergi, menuju pulau tak kasat mata
membawa diri dan sekantong ibadah
setelah usia gugur 
dari almanak kehidupan

Seminggu sebelum izrail menjemput
Ia khusyuk berbenah
memandikan diri dengan airmata sesal
mengenang perilaku berlumpur dosa

Siang malam bibirnya basah oleh zikir
hingga ia tak ada waktu berpikir
perihal kilau dunia 
yang pernah mengajaknya kikir

Di detik-detik kepulangannya
ia berpesan padaku:
"Sebaik-baik bekal pulang adalah salat, persiapkan itu sebelum kereta kematian menjemputmu"

Pasangkayu, 01 Desember 2020

Posting Komentar

0 Komentar