Hati yang Pecah (Puisi)

Sumber Gambar: pixabay.com

Hati yang Pecah
Oleh: Didia Li Ratna

Seperti gelas jatuh,
hatiku pecah berserakan di lantai
ruang kata-kata saling bantai
ketika aku melihat potretmu di taman
bersamanya yang kau sebut kenangan.

Kusatukan beling-beling itu
merupai mozaik berbentuk
separuh jantung yang terpajang 
di ruang tamu 
Namun, tak lagi berwujud semula

Jalan-jalan setia telah kutempuh sejauh ini
tapi kau merusaknya bertalu-talu
lalu memberi rambu-rambu  
untuk tetap menetap di arah yang sama

Kau berdiri di depanku bagai pahlawan
yang berjuang memerdekakan perasaan
dan aku berdiri di depanmu bagai budak
yang tak henti-henti jadi korban

Apa kau pura-pura lupa,
kita sepasang hati yang telah berjanji
berjuang bersama.

Bukan untuk saling memecah rasa

Sarjo, 17 September 2020

Posting Komentar

0 Komentar